"Sesuai tuntunan, hijab adalah alat untuk melindungi pribadi wanita. Sehingga terjaga dari pandangan umum," papar perempuan yang memiliki nick name Vita ini. Jika memakai hijab, namun justru mengundang cemooh, maka tentu saja itu sia-sia. Sebab hal itu tidak sesuai dengan tuntunan Islam.
Tren hijab yang diplesetkan menjadi jilboobs itu merupakan paduan dari dua suku kata, yakni Jilbab dan Boobs. Jilbab artinya adalah pakaian kerundung muslimah dan boobs berasal dari bahasa Inggris yang artinya payudara.
Gadis yang sehari-hari bekerja sebagai bidan di Puskemas Penanggal, Kecamatan Candipuro ini mengatakan, istilah jilboobs ini memang baru saja muncul. Namun dalam kenyataan, dia banyak menemui hijaber yang bergaya cenderung seronok itu.
"Tergantung pribadi seseorang sebenarnya. Jadi baik-buruknya berpakaian mereka sendiri yang menentukan," papar gadis kelahiran 5 Mei 1989 silam itu.
Diakuinya, dunia hijab dengan berbagai model akhir-akhir ini memang menjadi tren. Sampai-sampai banyak artis yang memilih untuk memakai hijab. Hal itu lantas dijadikan patokan masyarakat. Demi tuntutan gaya, lantas banyak anak muda yang mengenakan hijab namun jauh dari tuntunan syar'ie. Jelas ini sebuiah ironi.
Gadis yang mendambakan pasangan yang memiliki kepribadian bertanggung jawab ini menambahkan, kaum muda saat ini harus banyak berintrospeksi. Dimana, banyak kejahatan yang menimpa perempuan. Yang paling banyak adalah pelecehan seksual. Di lain sisi, banyak perempuan yang tidak memperhatikan penampilannya. "Kalau kucing dikasih ikan, ya pasti di tubruk,” gurau gadis yang handal olah vokal ini.
Sebagai kaum hawa, perempuan yang pernah menempuh studi di Poltekes Mojopahit, Mojokerto ini berpendapat, penampilan boleh modis. Namun juga harus diimbangi perilaku. Sebab kepribadian seseorang dalam umum, merupakan kunci tanggapan orang lain kepadanya.
0 Response to "Revita Widya Pratiwi: Jilboobs, Oh No!"
Posting Komentar