Puncak B-29 Diklaim Probolinggo
Kinclongnya pesona wisata B-29 diincar tetangga. Santer tersiar, Pemkab Probolinggo telah mengklaim bahwa kawasan tersebut masuk wilayahnya dan akan dikelola. Klaim tersebut belakangan hangat diperbincangkan. Bukan hanya di lingkup masyarakat maupun wisatawan, di lingkup Pemkab Lumajang, juga santer dibicarakan. Bagian Humas Pemkab Lumajang sempat menyebutkan bahwa Probolinggo mulai mengklaim bentangan wisata yang menyuguhkan view nan elok itu.
Menyikapi santernya wacana ini. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang tidak mau kecolongan. "Memang mulai ramai klaim itu, tapi kami sudah menyiapkan langkah-langkah," ungkap Gawat Sudarmanto Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang, kemarin.
Gawat menerangkan bahwa kawasan B-29 yang berada di ketinggian 2.900 Mdpl itu adalah kawasan nasional. Tepatnya berada di jalur Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Sejauh ini lokasi B-29 sudah dikomunikasikan Pemkab Lumajang dan pihak TNBTS. Puncak B-29 merupakan area yang masuk wilayah Lumajang. Tepatnya di Dusun Gedok Puncak Desa Argosari Kecamatan Senduro. "Petanya sudah jelas. Wisata B-29 ada di wilayah Lumajang. Bahkan kami cek bersama peta Kodim, kawasan B-29 masuk area Lumajang," tambah Gawat.
Diperkuat lagi dengan garis batas yang tertanam di area B-29. Batas tersebut, lanjut Gawat, dengan tegas menunjukkan peta perbatasan antara Lumajang dan Probolinggo. Dia menjelaskan, memang benar ada wilayah Probolinggo, tetapi bukan termasuk di puncak B-29. "Melainkan di sebelah utaranya,” katanya.
Kalaupun ada yang diklaim oleh kabupaten Probolinggo, kawasan yang dimaksud kemungkinan bukan termasuk area puncak. Tetapi jauh di sebelah utara setelah kawasan Perhutani. Karena di bawah puncak itu, Gawat menegaskan, juga ada area Perhutani Lumajang. "Jadi, apa lagi yang mau dipesoalkan. Itu (B-29) jelas milik Lumajang," tegasnya.
Dalam rangka menegaskan bahwa B29 milik Lumajang, Pemkab melalui Dinas Pariwisata Seni dan Budaya telah melaporkan ke Provinsi Jawa Timur. Bahkan dalam koordinasi bersama provinsi beberapa hari terakhir Gawat mengaku tidak henti-hentinya menegaskan B-29 adalah milik Lumajang.
Gawat sendiri tak mau ikut larut dengan ribut-ribut itu. Menurut dia, ada yang lebih penting ketimbang memperdebatkan teritorial puncak B-29. Yakni, upaya yang mengarah pada peningkatan sarana dan prasarana yang bisa menunjang kemolekan wisata tersebut untuk menarik wisatawan.
Selain itu, langkah ini juga bisa menjadi bukti nyata agar benar-benar ada pemeliharaan dan perawatan area wisata. "Sebagaimana yang telah dilakukan selama ini. Lebih penting melakukan pemeliharaan wisata daripada memperdebatkan wilayah," pungkasnya.
0 Response to "Puncak B-29 Diklaim Probolinggo"
Posting Komentar