Pasangan Sumartono Moekni dan Ellya Darmani
Suasana rumah di kawasan alun-alun utara Lumajang milik Sumartono Moekni tampak sepi. Siang itu, dari luar pintu gerbang tak terlihat aktivitas mencolok. Hanya dua mobil mewah yang salah satunya adalah mobil jeep terparkir rapi di garasi. Sepi memang, ini karena Sumartono hanya tinggal berdua dengan istrinya. Maklum, pasangan yang sudah disebut kakek-nenek ini sudah ditinggal anak-anaknya yang sudah berumah tangga. Keduanya hanya dilayani seorang pembantu rumah tangga.
Kesehariannya sebagai dokter selepas melaksanakan praktik pagi maupun petang hanya beristirahat. Itupun membuat pasangan ini semakin mirip seperti pasangan muda. Yang hanya tinggal berdua tanpa gangguan keluarga lainnya.
Tapi jangan salah. Bukan berarti pasangan ini tidak punya aktivitas lain. Selain sebagai dokter bedah, lelaki kelahiran 19 Februari 1948 itu ternyata masih aktif dalam olahraga otomotif. Yakni offroad. Istrinya juga tidak mau ketinggalan karena selalu ikut.
Bahkan sampai saat ini, Sumartono menjabat Ketua Lumajang Jeep Club (LJC). Yang setiap akhir bulan masih rutin memacu jeep nya meraung-raung di tanjakan ekstrem. Tidak sendiri, melainkan selalu ditemani istri dalam satu mobil.
Pada usianya yang sudah lanjut, gaya dan kelihaiannya mengemudi di tanjakan berbahaya tidak kalah dengan anak-anak muda. "Yang muda bisa kewalahan ngejar pak dokter," ungkap Susanto salah satu roader Lumajang.
Bagaimana Sumartono gandrung pada jeep? Dia sendiri mengaku kepincut offroad ketika ayahnya berdinas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di Jember tahun 1960-an. Kala itu, dia yang masih duduk di bangku SMP mulai dikenalkan dengan pacuan besi oleh orang tuanya. "Sejak awal ketika masih kecil saya sudah suka. Diajari almarhum ayah saya," jelasnya.
Kesukaannya dituruti orang tua meskipun dia masih duduk di bangku SMP 1 Jember. Ketika sekolah di SMAN 1 Jember kecintaannya pada jeep semakin menggila. Fasilitas mobil jeep mulai menjadi bagian dari rutinitasnya setiap hari. Bongkar pasang dan mengutak atik onderdil sudah biasa dia lakukan.
Termasuk ketika dia menjalani kuliah di Fakultas Kedokteran Airlangga Surabaya. Pada tahun 1970 yang menjadi masanya kuliah S 1, kecintaannya pada offroad tidak pernah luntur. Kegemaran itu membuat dia sering mengikuti sejumlah even di berbagai daerah.
Hal tersebut semakin terasah ketika dia berdinas di Atambua. Kala itu, hampir seluruh medan di tempat perbatasan tersebut sangat sulit. Namun dia semakin dibuat enjoy oleh kondisi tersebut. "Bisa offroad setiap hari," katanya. Karena jalan menuju tempat kerja hanya bisa dilalui mobil seperti jeep.
Nah, kegilaan itu mulai terkurangi ketika sudah menikah dengan Ellya Darmani. Perempuan kelahiran Banyuwangi itu bisa membuat kegilaan Sumartono pada jeep lebih tertib. Dengan kesabaran dan keuletannya mendampingi Sumartono, dia bisa lebih tertib menggeluti olahraga offroad.
Bukan berarti dilarang offroad. Tetapi lebih teratur dalam rentan waktu tertentu. Apalagi pada usianya yang sudah hampir 70 tahun. Offroad yang diikuti istrinya lebih dikurangi dibanding semasa masih muda dulu.
Meski begitu gilanya dengan jeep, keluarga Sumartono tidak kurang harmonis. Buktinya, tiga anaknya sukses. Ada yang jadi pimpinan bank, dosen maupun jadi psikiater. Semua tidak lepas dari peran Ellya yang dikenal sebagai sosok ibu yang sabar.
Meski awalnya diduakan dengan hobi Sumartono sebagai off roader, tetapi dia sangat memaklumi. Yang pada akhirnya, dia juga keblinger ikut serta mendampingi Sumartono ketika menguji adrenalin di lintasan ekstreme.
Dia tidak merasa diduakan. Tetapi malah bangga memiliki suami yang punya kemahiran dalam dunia otomotif. "Tidak diduakanlah. Karena sama-sama suka offroad," katanya. Semua kegiatan yang dilakukan Sumartono pada jeep nya selalu di dukung.
Yang pada akhirnya, Sumartono sukses membangun komunitas jeep di Lumajang, yakni LJC Semua itu tidak lepas dari kesabaran istri, dan kegigihan Sumartono dalam membangun komunitas bersama kerangka besinya. Hingga usianya yang sudah lanjut seperti sekarang ini, membuat Sumartono tetap dipercaya. Sebagai panutan dalam memajukan olahraga otomotif di Lumajang. Dan istrinya juga ikut loyal dalam mengembangkan komunitas tersebut.
0 Response to "Pasangan Sumartono Moekni dan Ellya Darmani"
Posting Komentar