Banyak konsep diterapkan dalam mendidik anak. Namun yang paling asyik menurut Zdurrotun Nasikhah, adalah konsep mendidik dengan menganggap anak sebagai teman.
Selain bekerja, perempuan yang akrab di panggil Zdurro ini memang berusaha menjadi ibu yang baik. Menurut dia, keberhasilan seorang ibu adalah mengantarkan anaknya hingga berhasil. Keberhasilan itu tentunya adalah membentuk akhlak anak.
Zdurro berprinsip, anak harus lebih baik dari ibunya, kelak. Nah, untuk bisa seperti itu, tentu tak bias begitu saja. Bekal ilmu sang ibu haruslah cukup.
Karena itulah, Zdurro mengaku saat ini terus mengasah diri dengan belajar banyak hal. Terutama, ilmu tentang bagaimana cara mendidik anak.
Zdurro lantas mengingat satu pelajaran yang berharga dari pengalaman. Semasa kecil, dia mengaku sudah di didik untuk mandiri. Sejak dia kelas 5 SD, orang tuanya sudah mengajarkan kemandirian. "Saya jualan es lilin sambil sekolah," papar perempuan yang tinggal di Perumahan Wonorejo itu.
Pun semasa SMP. Dia masih melakukan aktivitas tersebut. Sambil berangkat sekolah, nasi bungkus dia bawa untuk dijual. Hal itulah yang membuat mentalnya tertempa kuat. Sehingga pahit manis maupun asam getir kehidupan sudah menjadi makanan sehari-hari.
Menginjak dewasa, dirinya memutuskan untuk berkeluarga. Selain itu, untuk membantu suaminya, Zdurro memilih bekerja sebagai resepsionis.
Zdurro mengatakan, sikap ramah adalah kunci utama seorang resepsionis. Tidak hanya sekali dirinya diajarkan kesabaran. Tipologi tamu hotel yang beragam, membuatnya harus cerdas. Pernah sesekali dirinya menerima teguran amarah dari seorang tamu. Namun, itu dia anggap sebagai tempaan menguji kesabaran. "Walau itu bukan kesalahan saya, namun saya memilih untuk bersabar," tegasnya.
Dari hal itulah dirinya banyak belajar dari pengalaman. Benar kata pepatah, jika pengalaman adalah guru terbaik. Sehingga dirinya selalu belajar, belajar dan belajar dalam kehidupan ini.
Semenjak pernikahannya pada tahun 2010 lalu, dirinya kini sudah dikaruniai buah hati bernama Putri Kayla Dinda Febrian. Nah, sejak itulah, semua pengalaman yang dia peroleh, dia terapkan dalam mendidik anaknya. Termasuk sikap sabar tadi. Sehingga, karena selalu memposisikan anak sebagai teman, Zdurro mengaku harus bias ekstra sabar dan bisa menjadi pendengar yang baik bagi anaknya. "Dengan begitu, anak saya juga menerima kalau saya ini adalah temannya, bukan sekadar ibunya," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Zdurrotun Nasikhah, Anggap Anak Sebagai Teman"
Posting Komentar