Lha Iki Sepedane Kancane Konco Kancaku
Honda CB tua ini begitu eksotik. Saking cuantiknya, ketika parkir pun jadi rebutan teman-teman Cong Kenek untuk nyengklak sekaligus mejeng dengan CB tua ini. Nah, dari sinilah petaka itu bermula.
Sebagai kolektor benda-benda lawas, Cong Kenek juga memiliki sepeda motor CB tua yang didisain sangat antik. Dulu sekali... (ngakunya Cong Kenek) belinya hanya beberapa juta saja. Namun motor itu langsung dipermak sampai puluhan juta rupiah. Sekarang tampilannya ngguanteng soro. Ketika wira-wiri di jalanan, CB tua itu juga sering jadi lirikan orang-orang.
Tak heran, jika dibawa teman-teman Cong Kenek banyak yang gatal untuk menjajal motor tua tersebut. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, di kawasan jalan Dr Sutomo Lumajang.
"Wistalah, Cong diluttt ae. Tak nang omahe pacarku. Ben mengko mundhak semrinthil nang aku," rayu Mad Pi'i, temannya, saat keduanya cangkruk di warung kopi di pojok Dr Sutomo.
Setelah Cong Kenek mengiyakan, Mad Pi'i pun langsung ngibrit menuju rumah Yu Tub. gebetan barunya yang tinggal di kawasan Patok, arah menuju Senduro itu.
Saat Mad Pi'i apel dan bercengkerama dengan Yu Tub, rupanya kakak laki-laki Yu tub yang bernama Mad Tasan itu sedari tadi kepincut dengan motor itu. "Iki motormu tah, mas?" tanyanya, iseng-iseng. "Bukan, Mas, sepedae koncoku," jawab Mad Pi'i dengan sombongnya.
"Kok apik. Coba, Mas. Enak tumpak-ane ora?" katanya. Karena ingin mengambil hati pacarnya. Mad Pi'i setengah ragu menyerahkan kunci motor. Sebab, sudah satu jam setengah dia berada di rumah Yu Tub. "Aduh, lak malah suwe aku," batinnya
Dalam hati dia juga takut pada Cong Kenek. Ya takut dimarahi kalau tahu motor dipinjam-pinjamkan. Ya juga takut kelamaan bawa motor (karena dia bilang hanya pinjam sebentar).
Brrreeeeeeeeeenggggg... Mad Tasan pergi pinjam motor CB tua tersebut. Eee ndilalah... sama Mad Tasan motor itu kok dibawa ke warung tempat Cong Kenek cangkrukan tadi! Maunya pamer. Padahal, antara Cong Kenek dengan Mat Tasan ini tidak saling kenal.
Cong Kenek yang pikirannya mulai kembut-kembut karena esmosi menunggu kedatangan Mad Pi'i. bingung melihat kondisi itu. "Lha kok motorku digowo wong liyo.. opo dimaling, yooo," batinnya.
Cong Kenek bingungapa yang musti dilakukan. "Iya kalo maling beneran. Kalau bukan, lak malu aku," batinnya lagi.
Karena penasaran, Cong Kenek pun tanya ke Mad Tasan. "Kok motornya bagus, punya siapa mas..," tanya Cong Kenek. Padahal itu adalah motornya sendiri. "Punya-e temanku, Mas," jawab Mad Tasan. "Mas.. mas.... Iki ngunu motorku. Sampeyan mau nyilih nang sopo?" akhirnya Cong Kenek buka suara.
Betapa kagetnya Mat Tasan. Padahal, misi dia ke warung itu adalah untuk mejeng pada cewek-cewek yang biasa lesehan ke warung itu. Karena malu, Mad Tasan akhirnya ngaku kalau motor itu dibawa oleh Mad Pi'i yang ngapeli adiknya di rumah.
Saat itu juga, Mad Tasan langsung menyerahkan kunci kontak motor. Mad Tasan yang sudah malu memilih pulang numpak ojek. Sampai di rumah, Mad Tasan pun ngaku terus terang pada Mad Pi'i jika motor diambil oleh Cong Kenek
"Sepurone, yo Cak," Mad Pi'i yang merasa bersalah kirim SMS ke Cong Kenek. "Engkik-mu," balas Cong Kenek, mbesungut.
0 Response to "Lha Iki Sepedane Kancane Konco Kancaku"
Posting Komentar