Salah Mbuwuh, Tekor Rp 200 Ebor

Salah Mbuwuh, Tekor Rp 200 Ebor - Cong Kenek

Resepsi pernikahan membawa kisah apes bagi Cong Kenek. Gara-gara kurang memperhatikan lokasi undangan, dia salah tempat.

"Ayolah buuukk, ndang budhal wae. Selak rame mengko tamune," ajak Cong Kenek, selepas maghrib. Warga Pakuniran ini pun segera memakai busana terbaiknya, untuk menghadiri undangan Mat Tasan, sohib terbaiknya, yang menggelar pesta perkawinan.

Baju batik warna coklat dimasukkan ke dalam celana gelap yang sudah licin disetrika. Tak lupa, rambut klimis piya kiri yang jadi andalannya. Malam itu, Cong Kenek pun tampil serasi dengan Yu Tub, istrinya, juga tampil aduhai. "Wis, pokok’e cuocokk. Ayo budhaaal." Keduanya pun nggeber motor Beat andalannya.

Sampai di kawasan gedung Golkar di jalan Veteran Lumajang, keduanya langsung berbelok ke sebuah gedung yang sudah ramai oleh segenab tamu undangan. Tanpa ragu, Cong Kenek menggandeng mesra Yu Tub, dan jalan menuju ruang pernikahan. Disalaminya penerima tamu yang berjejer di depan pintu masuk. Dilemparkannya senyum sumringah pada undangan lain.

Tak lupa, Cong Kenek pun mengisi buku tamu sambil membubuhkan tanda tangannya. Kebetulan, dari puluhan undangan yang sudah datang, rata-rata juga kenal baik dengan Cong Kenek.

Di dalam gedung, Cong Kenek tetap mesra menggandeng istri tercintanya naik menuju panggung pelaminan, untuk menyalami dua pengamen yang berbahagia. Namun apa yang terjadi? Betapa kagetnya Cong Kenek melihat manten yang ada di depannya. "Lha kok iki manten-e, Iki sopo maneh, yo?,” tanyanya dalam hati, sambil melirik Yu Tub, istrinya.

Untungnya, Cong Kenek masih bisa menutupi muka kecutnya itu. Segera disalaminya kedua pasangan pengantin itu. "Aku kok curiga lho, mas. Ketok'e salah mbuwuh iki," kata Yu Tub, ketika sampai bawah lagi.

"Iya bener. Trus, yak opa iki," kata Cong Kenek. "Yo mangan sik, mas. Lak rugi. Mosok salaman thok ae mbayar Rp 100 ewu....," Dengan perasaan kecut, Cong Kenek dan Yu Tub langsung nyikat menu sate gule kesukaannya. Tak ambil lama kemudian langsung cabut keluar ruangan.

Keduanya baru ingat, lokasi pesta pernikahan Mat Tasan, temannya, adalah di gedung Guru, bukan di gedung Golkar (yaaah... terpaksa, Cong Kenek beli amplop lagi).

"Lha ini baru betul," kata Cong Kenek, ketika menyalami Mat Tasan dengan pasangannya, Yu Tum, di pesta pernikahan berikutnya itu. Pada Mat Tasan, Cong Kenek setengah mengaku bahwa barusan salah sasaran masuk pesta pernikahan. "Lha kok iso?," tanya Mat Tasan.

"Yo iso ae. Lha wong podho rame-ne. Trus aku yo kenal semua tamu (kecuali manten-e)," selorohnya. Mat Tasan pun cekikikan. "Makane, ojo pencilakan, Lha koen iki koyok wong pecicilan ae. Yo ngono kui akibat-e," jawab Mat Tasan. "Halaaah, mbuh wis. Yang jelas rugi Rp 200 eborrr," Batin Cong Kenek.

0 Response to "Salah Mbuwuh, Tekor Rp 200 Ebor"

Posting Komentar