Keramba Bantaran Kali Temi Ditotrunan Kini Jadi Jujugan Wisata
Bikin geleng-geleng. Bukan karena kesal, tapi takjub. Ya, bikin takjub dan tak sadar lidah pun berdecak ck...ck..ck... Takjub oleh kreativitas warga pinggiran kali di Ditrotrunan.
Kearifan lokal benar-benar muncul dan berperan sangat apik di pinggir Kali Temi, Kelurahan Ditotrunan. Tak heran jika kini banyak warga berlama-lama di pinggiran kali. Menikmati indahnya sungai yang dulu kumuh dan kotor. Jika Anda bukan asli warga Lumajang dan baru pertama kali melihat, dijamin tak henti berdecak. Bantaran kali Temi itu kini semakin asri. Semakin indah.
Kreativitas itu tak muncul tiba-tiba tentu. Awalnya sepele saja. Dulu, warga sekitar Kali Temi terinspirasi untuk sekadar menebar benih ikan dan bisa memanen. Sekadar untuk tambah gizi gratis. Tidak muluk-muluk.
Maka, keramba ikan pun bermunculan di bantaran Kali Temi. Awalnya satu dua, dan terus menjamur. Kini, ratusan keramba ikan bertebaran di sepanjang aliran Kali Temi yang ada di wilayah Ditotrunan.
Awalnya memang tak teratur, dan sedikit menganggu aliran sungai. Namun, inilah contoh nyata kearifan lokal itu. Antar warga pun berembuk. Bukan untuk otot-ototan dan saling klaim keramba atau wilayah yang akan dijadikan keramba. Tapi, lebih pada upaya untuk mengatur keramba-keramba itu agar terlihat cantik, indah, dan sesuai tujuan awal: bermanfaat! Mereka tak egois. Kata bermanfaat itu mereka maknai luas. Ya untuk pemilik keramba, warga sekitar, dan masyarakat luas.
Kini, semuanya bisa disaksikan dan dinikmati di bantaran Kali Temi. Ratusan keramba itu menjadi ciri tersendiri daerah itu, bahkan seolah sudah menjadi land mark kecil-kecilan bagi Lumajang. Kali itu tak lagi kumuh dan kotor, tapi asri dan mengasyikkan.
Tercatat ada 135 keramba. Bertebaran dan dibuat semi permanen. Dari jauh, ratusan keramba semen itu terlihat seolah mengapung. Pemandangan semakin sedap karena warga setempat kreatif dengan menaruh ratusan jenis tanaman hias di atas keramba. Ada bougenvile, mawar merah, mawar jambe. Bahkan, tak sedikit tanaman bonsai yang bernilai ekonomis tinggi terlihat. "Lumayan, dapat ikannya, dapat pula bunganya," kata Ngateman, anggota Kelompok Budidaya Ikan Keramba Ditotrunan, Kabupaten Lumajang.
Benar, bunga-bunga itu tak sekadar sedap dipandang, tapi juga sudah mampu menambah kocek di kantong warga. “Sekarang banyak orang datang ke sini. Ada yang sekadar duduk-duduk di tepi kali. Ada yang beli ikan, ada juga yang beli bunga," tambah Ngateman.
Semua warga di bantaran Kali Temi memiliki keramba. Setiap keluarga rata-rata memiliki satu keramba. Ukurannya tak terlalu besar. Lebarnya sekitar satu meter dan dan panjangnya rata-rata sekitar dua meteran. Meski kecil, keramba itu ternyata mampu memberi penghidupan bagi warga bantaran Kali Temi. Tak heran jika mereka pun merawat betul keramba-keramba itu.
Ikan yang di tebar pun beraneka jenis. Mulai dari Nila, Gurami, Koi, Tombro, Tawes, Patin, Bawal serta ikan air tawar lainnya. Secara periodik mereka memanen ikan-ikan itu. "Kalau yang besar punya kami sudah dipanen beberapa hari lalu. Sekarang tinggal yang kecil-kecil," kata Ngateman.
Sore kemarin dia mengajak Jawa Pos Radar Semeru untuk melongok keramba miliknya. Sesekali dia pamerkan ikan-ikan miliknya dan milik tetangganya. Beberapa keramba dia buka. Lalu dia jaring agar bisa melihat dengan jelas ikan-ikannya.
"Ee... tawesnya lepas." Ngateman membiarkan saja ikan yang lumayan besar itu melompat ke sungai. Dia antusias sekali memamerkan kreativias warga itu, kemarin.
Ngateman mengatakan, merawat ikan dalam keramba tidaklah sulit. Agar cepat besar, warga memberi pakan buatan untuk ikan-ikannya itu. Sesekali mereka juga memberi pakan dari sayur serta sisa makanan. Daun, buah dan kulit pepaya, selada air dan beberapa sayur kadang mereka tebar ke keramba. "Supaya cepat besar, panen, dan hemat biaya pakan. Sebab, selain kami jual, ikan-ikan ini juga dikonsumsi sendiri," katanya.
Tak hanya itu. Manfaat lain yang dirasakan warga setelah adanya keramba-keramba itu adalah eratnya gotong royong dan tali silaturahim. Hampir setiap hari antar warga bertemu dan bersapa di keramba. Sambil memberi makan ikannya mereka banyak yang berlama-lama ngobrol. "Kehidupan warga sini pun menjadi sangat rukun. Mereka saling gotong royong. Setiap ada masalah selalu dicarikan jalan keluar," tambahnya.
Sementara itu, Syaiful Fadoli, Ketua Kelompok Budidaya Ikan Karamba, Kelurahan Ditotrunan, Kabupaten Lumajang mengatakan, masyarakat pinggiran Kali Temi tak sekadar memanfaatkan. Namun mereka juga menjaga kelestarian lingkungan kali yang ada. Mereka punya komitmen kuat merawat kebersihan kali.
Tak satupun warga Ditotrunan yang membuang sampah ke sungai. Mereka juga tidak BAB, mencuci pakaian atau melakukan aktivitas-aktivitas yang mengotori serta mencemari sungai. "Kami sadar kali bukan tempat untuk buang air besar dan mandi. Bukan untuk kami kotori, tapi kami rawat," kata Syaiful.
0 Response to "Keramba Bantaran Kali Temi Ditotrunan Kini Jadi Jujugan Wisata"
Posting Komentar