Air adalah sumber kehidupan. Jika tidak ada air siapapun pasti akan dibuat kelabakan. Itulah hal pertama yang dirasakan Mega Mawitia Putrie saat berada di Lumajang. Tinggal selama satu bulan di daerah yang sulit air, menjadikannya sosok orang yang sangat menghargai air.
Gadis kelahiran 15 luni 1992 ini memang bukan asli warga Lumajang. Namun karena tugas almamater, gadis manis asal Kabupaten Jombang ini, harus tinggal di lereng Gunung Semeru.
Terhitung sebulan penuh dia tinggal di sana. Bersama 30 teman lainnya, dia membaur dengan penduduk Desa Mojo, Kecamatan Padang untuk melaksanakan KKN. Dia berangkat dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Awal kali datang, ada kekaguman tersendiri pada Lumajang. Bukan karena kondisi geografisnya, melainkan kagum akan demografi penduduk sekitar. Awalnya dia tidak menyangka tanggapan warga kepadanya begitu bagus. Namun, semenjak menginjakkan kaki di tanah Lumajang, dirinya merasa telah menjadi warga Lumajang. "Semangat penduduknya luar biasa. Mereka yang sudah tua, masih banyak yang segar bugar untuk melakukan banyak pekerjaan," paparnya.
Dari tanah lereng Gunung Semeru inilah, dirinya banyak menemukan hal baru. Salah satunya masalah air. Kondisi geografis Desa Mojo, Kecamatan Padang, membuat warga harus mengalirkan air lewat pipa. Air yang didapat warga dari pipa itu mereka namakan air pet.
Nah, awal-awal tinggal di tempat tersebut, dia pernah sekali kehabisan air. Untuk sekedar membersihkan diri saja, tidak cukup. Padahal sebelumnya, saat dirinya berada di Malang, air melimpah ruah. Tak pelak, dia pun sempat dibuat panik.
Beruntung ada salah seorang penduduk yang memiliki stok air lebih. Akhirnya dia pun bisa mandi. Kejadian itu dia jadikan pelajaran. Hari berikutnya, dirinya mulai melakukan manajemen air. Sehingga, saat air itu dibutuhkan, sudah siap untuk dipakai dan cukup.
Gadis yang memiliki hobi menyanyi ini mengaku benar-benar bisa mengambil hikmah atas kejadian itu. Hingga, diapun kini lebih menghargai air. "Walau air di daerah kita melimpah ruah, jangan lantas kita boros. Kita harus menghargai air. Sebab, tidak selamanva kita akan selalu berada pada tempat yang kondisi airnya melimpah," tutur mahasiswa semester 7 Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Unmuh Malang itu.
Selama ini, banyak orang yang menggunakan air dengan sesuka hati. Mereka tidak sadar, jika banyak warga lain yang berada di daerah yang sulit air. Bahkan, untuk keperluan air saja, ada salah satu penduduk yang harus membeli air.
Mega juga mengimbau agar kita menjaga sumber mata air yang ada. Selain itu, ikut memelihara hutan. "Jangan sampai hutan gundul. Sumber mata air di bawahnya yang tertahan oleh akar bisa hilang," paparnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Mega Mawitia Putrie, Belajar Menghargai Air"
Posting Komentar