Masjid Baitur Rohman, Desa Tukum Kecamatan Tekung
Dari kejauhan tampak semacam menara berbentuk mangkuk dan trisula. Namun ketika didekati, bangunan gaya arsiktektur lawas yang berdiri dihimpit areal persawahan dan perkampungan penduduk ini, adalah Masjid Baitur Rohman. Lokasinya di Desa Tukum, Kecamatan Tekung.
Bangunannya tak begitu lapang. Nuansa warna putih, hijau, dan coklat kayu, kental dalam suasana penuh Islami. Saat mulai memasuki masjid ini, pilar beton kokoh tak terlalu tinggi menyambut. Kemudian bedug dan kentongan bamboo berada di beranda masjid.
Saat benar-benar masuk masjid, rasanya benar-benar berbeda dengan masjid kebanyakan. Seolah banyak pintu yang menunggu untuk dimasuki. Di dalam masjid banyak frame-frame dengan bentuk kubah di petak-petak ruangan inti masjid. Atap, jendela maupun pintu terbuat dari kayu jati.
Awalnya tak ada nama yang disadur masjid ini. Namun salah seorang santri yang rutin menjaga masjid ini mengatakan, di era 80-an, masjid ini baru diberi nama, Baitur Rohman. Dulunya orang akrab dengan sapaan Masjid Munder, Tukum. Tak ada nama yang disematkan.
Yoyon, salah seorang santri di Masjid Tukum mengatakan tak ada rekam jejak pasti soal masjid yang kabarnya didirikan tahun 1919. Angka yang menunjuk 1919 tersebut juga belum inkrah kebenarannya. Tahun 1919 hanya tertulis di salah satu atap masjid.
Masjid ini konon, dulunya didirikan dengan segala kekhusyukan dan kesucian. Alkisah dari pendahulu-pendahulu santri di Masjid ini, bangunan masjid digagas oleh Kyai Usman, kemudian dieksekusi oleh Kyai Sukaemi. Dalam proses berdirinya mulai dari pondasi hingga rampung, santri yang terlibat mendirikan tak boleh lolos dari suci berwudhu.
perlu adanya akses yang baik menuju masjid baiturrahman sebagai akses untuk wisata religius
BalasHapus