Iki Ngunu Motorku, Yuuu! Ojo Diuthik-Uthiik...
Mendapat tugas mendadak dari Big Bos, Yu Tub jadi biyayakan. Karena tergesa-gesa, karyawati berbodi semlohai ini mendapat malu berat. Alamaaakkk....
Di kantornya yang megah bin mentereng yang berada di kawasan jalan Veteran Lumajang Yu Tub termasuk bintang karyawan. Cuantiknya minta ampyuun. Bodinya semlohai. Jalannya slintat-slintut. Sehingga Yu Tub yang sebenarnya asli Jember ini sering jadi bahan godaan rekan-rekannya.
Usai rapat besar dengan Big Bos-nya yang dari Jember, lajang berparas elok ini langsung dapat tugas dadakan. "Tub, kamu segera cari klien namanya ini, di jalan Dr Soetomo sana. Cepet cari, selak tutup kantornya," perintah Big Bos.
"Nggih, Bos," jawab Yu Tub, centil. Entah lagi mikir apa, mungkin dalam rapat siang itu, Big Bos sempat mendampratnya karena omsetnya terus turun, Yu Tub agak gupuh menerima perintah dadakan itu. "Yah, daripada dimarahi, mending cepat cabut ajalaaah. Ini kesempatan nggak ikut rapat," mungkin, batinnya.
Yu Tub pun lantas pergi ke lahan parkir motor yang sangat luas di samping kantor itu. Puluhan motor berjejer-jejer di sana. Yu Tub lantas menuju sebuah Mio Soul warna putih kesayangannya. Klik! Kunci dimasukkan ke kontak. "Lho, kok nggak nyantho!" pikirnya.
Dimasukkan lagi kunci kontak. Tetep nggak masu masuk. Dicobanya berkali-kali, tetep saja nggak nyambung. Keringat dingin Yu Tub mulai keluar. Namun terus dicobanya hingga kunci kontak masuk. "Lho, kok ngene," batinnya.
Yu Tub mulai kebingungan. Apalagi perintah dari bosnya mendadak. Saking gupuhnya, dia memanggil Mad Tasan, satpam kantor agar ikut membantunya. "Yak opo iki Pak.. aku cepetan lhoo," rayunya.
Mad Tasan ikut nguthik-uthik Mio Soul itu. Namun tak berselang lama, Cong Kenek, salah satu tamu yang kebetulan datang berkunjung ke kantor Yu Tub, dari kejauhan berlari-lari kecil sambil bengak-bengok. "Heh, motorku dikapakno. Kui motorkuuuu..?” teriaknya. Yu Tub kaget. Demikian juga dengan Mad Tasan. Keduanya saling berpandang-pandangan.
"Masya Allah. Iyo. Sori, iki dudu motorku," jawab Yu Tub, sambil tertawa kecil. "Maaf Mas, ya. Salah ambil. Lha warnanya sama. Ternyata motorku ada di ujung sana itu, bukan yang ini," kata Yu Tub, sambil beringsut malu.
Cong Kenek yang wajahnya kelihatan mbesungut karena ngosok melihat motornya diuthik-uthik, mulai kendor esmosinya melihat kecentilan Yu Tub yang minta maaf itu. "Yo wis mbak. Gak popo," jawabnya.
Sementara Mad Tasan, satpam kantor juga tak kalah malu. "Oalaah, Yu.. yu. Tinimbang nguthik-nguthik motor, mending ngutik awakmu ae opo-o," selorohnya.
0 Response to "Iki Ngunu Motorku, Yuuu! Ojo Diuthik-Uthiik..."
Posting Komentar