Kesan pertama begitu menggoda. Itu kalau iklan parfum. Tak demikian dengan Cong Kenek. Kesan pertamanya di Lumajang membuat dia harus memendam malu yang sulit pupus dari ingatannya.
Ceritanya, Cong Kenek baru saja pindah lugas ke Lumajang. Sebagai orang baru, wajib dong kalau harus sibuk mengenalkan diri ke sana kemari, tapi sial. Niat baiknya itu berbuah rasa malu saat dia berakrab-akrab dengan orang yang sudah berkeluarga.
Di antara sekian banyak yang diakrabi Cong Kenek, Mat Tasan adalah yang paling dekat dengannya. Mat Tasan ini sudah berkeluarga. Anaknya satu. Tapi, jangan dikira dia hanya sibuk ngurusi keluarga. Jiwa muda Mat Tasan masih top-topnya. Tak heran jika dia masih bisa ngimbangi ringkah anak-anak muda. Termasuk ngimbangi Cong Kenek.
Suatu malam, Mat Tasan berniat ngerjai Cong Kenek. Ketika itu, Mat Tasan hendak membeli pil KB. Usai ber-kongkow ria di kedai dekat perempatan toga, Mat Tasan memulai aksinya.
"Cong, ikut aku yo" katanya sambil menjawil pundak Cong Kenek. "Kemana Mas Bro," Cong Kenek mencoba berakrab-akrab.
“Wis mlaku-mlaku keliling Majang. Masak dari tadi cangkruk di sini thok. Sekalian aku mau beli obat sakit maag," kata Mat Tasan.
Cong Kenek pun langsung manggut-manggut. Dia girang bukan kepalang. "Sekalian liat-liat Lumajang saat malam. Lumayan, ada guide gratis,” batinnya.
Motor matic itupun langsung dinyalakan Mat Tasan. Cong Kenek langsung nyengklak dengan sedikit menghentak. Melihat ulah Cong Kenek, Mat Tasan berusaha membalas. Gas ditariknya sekuat-kuatnya hingga Cong Kenek nyaris terjatuh. "Wah sialan Mas Bro iki. Jangan banter-banter Mas Bro," teriak Cong Kenek. Keduanya pun tertawa terbahak-bahak.
Ruas-ruas jalan di Lumajang pun mereka susuri bersama. "Abis ini ke apotek Iho ya," kata Mat Tasan.
Di depan apotek di jalan Kiai Ilyas, Mat Tasan langsung memarkir motornya. Dia lantas merangkul Cong Kenek. "Pren, tolong aku dibeliin obat namanya Planotop ya. Itu obat maag. Aku tak nunggu di motor sini saja. Soalnya agak nggak aman di sini," kata Mat Tasan. "Oke bos," balas Cong Kenek.
Cong Kenek pun dengan PD masuk ke apotek. Dia begitu semangat. Lebih-lebih melihat pelayan apotek yang cantik-cantik. Dia langsung menghampiri salah satunya. Dasar Cong Kenek, dia sengaja mendatangi pelayan yang paling cantik. "Mbak beli obat sakit maag," katanya. "Obat maagnya namanya Planotop ya, mbak. Obat cespleng itu," cerocosnya.
Penjaga apotek itupun mesam-mesem. "Ini Planotop-nya Mas. Langsung diminum ya Mas biar dua anak saja cukup," goda penjaga apotek tersebut.
Cong Kenek mulai curiga. Dia pun lantas membaca tulisan yang ada di kemasan obat tersebut. Deg... Dia terkejut. Muka Cong Kenek berubah merah. Dia merasa malu berat ke pelayan apotek tersebut.
Ternyata.....planotop itu pil KB.
Usai membayar di kasir, dia pun langsung ngacir ke arah Mat Tasan. "Kurang ajiaaaar Sampeyan Mas...".
0 Response to "Cong Kenek - Obat Maag Yang Bisa Bikin Dua Anak Cukup"
Posting Komentar