Choirul Ainiyati, Bawa Timor Leste ke B-29

Wisata alam yang dikenal dengan B-29 semakin memukau saja. Banyak yang kesengsem ingin pergi ketempat itu. Tidak sedikit pula warga Lumajang mengenalkan destinasi baru wisata alam tersebut pada teman-temannya. Seperti dilakukan perempuan bernama lengkap Choirul Ainiyati ini.

Choirul Ainiyati, Bawa Timor Leste ke B-29

Sampai-sampai dia mempromosikan negeri di aias awan itu pada warga Timor Leste yang menjadi temannya di kampus. Dan, merekapun tertarik untuk berkunjung.

Perempuan asli Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh ini memang terkenal supel. Karena sifatnya itu, banyak teman-teman yang sekelasnya di pascasarjana Universitas Jember dekat dengannya. Apalagi mereka yang berasal dari luar daerah. "Ada teman dari Timor Leste yang mendapat beasiswa Pascasarjana di sini. Dia dekat denganku," aku perempuan yang kini sudah tahap pengerjaan tesis tersebut.

Memang baru dua kali dirinya melihat destinasi wisata baru di Lumajang itu. Namun besar keinginan untuk mengajak siapapun datang ke tempat tersebut. Saat dirinya berada di kampus Unej, ternyata tempat ini sudah booming di kalangan mahasiswa. Untuk itulah, ada keinginan menyeret teman-teman sekuliahnya untuk menikmati wisata yang mengagumkan tersebut.

"Saya sering menceritakan juga pengalaman saat di atas. Bagaimana pemandangannya, bagaimana kondisi udaranya, hingga bagaimana orang-orang yang ada di sana," ungkapnya.

Cerita itu, kata dia, berawal dari beberapa faktor. Ada yang melihat posting foto di media sosial, hingga di display picture smartphone. Dari situlah banyak teman-teman yang komentar dan tanya berbagai hal tentang wisata alam tesebut.

Perempuan yang akrab dipanggil Nia itu mengaku tidak merasa risih atas banyaknya pertanyaan. Bahkan semangatnya berapi-api saat menjelaskan pertanyaan yang datang bertubi-tubi. "Saya bangga jika Lumajang terkenal," paparnya.

Namun di lain sisi, dirinya juga tengah dirundung cemas. Berkali-kali dirinya bertandang ke temnpat wisata di Lumajang, masih banyak orangyang hanya sebagai penikmat alam. "Mereka bukan pecinta alam," paparnya.

Karena hanya penikmat, sampah yang ada tidak dipedulikan. Itulah yang menjadikannya risih. Seharusnya, jika seseorang cinta terhadap alam, maka akan menjaganya dari sampah. "Saya saja, kalau tidak ada tempat sampah rela memasukkan bekas makanan yang saya bawa ke dalam tas," papar perempuan kelahiran 5 September 1985 ini.

Semangat mencintai lingkungan itulah yang kini digemborkan di sela-sela menjelaskan keindahan alam Lumajang. Dia berharap ke depan masyarakat sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga keseimbangan alam tidak terganggu.

0 Response to "Choirul Ainiyati, Bawa Timor Leste ke B-29"

Posting Komentar