Perayaan Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung Serasa di Bali
Mampirlah barang sejenak ke Kecamatan Senduro, Lumajang hari-hari ini. Kecamatan kecil di lereng Semeru itu mirip kampung-kampung di Bali. Suasananya persis.
Tiap hari, ratusan orang mengenakan pakaian khas bali bersliweran di sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pura yang paling dituakan oleh masyarakat Hindu ini pun dihias.
Ya, Piodalan 2014 memang tengah dihelat di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Piodalan sendiri adalah peringatan ulang tahun Pura. Acara ini digelar tiap bulan Juli. Dan, untuk tahun ini puncaknya adalah 12 Juli besok.
Di hari-hari biasa, masyarakat Hindu dari berbagai penjuru datang ke pura ini. Namun, jumlahnya tak sebanyak ketika acara Piodalan. Untuk peringatan tahun ini, dipastikan pura ini akan kebanjiran umat Hindu. Sebab, Piodalan tahun ini akan digelar besar-besaran.
Rangkaian acara piodalan sendiri saat ini tengah berlangsung. Bahkan, minggu kemarin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sempat menghadiri ritual Tawur Labuh Gentuh Pancawalikrama di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Hadir pula sejumlah kepala daerah di Provinsi Bali, perwakilan Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Pusat serta PHDI Jawa Timur dan Wakil Bupati Lumajang Drs. As'at, M.Ag.
Hingga sore kemarin, segala persiapan terus dikebut. Salah satunya, umat Hindu menyiapkan hewan persembahan untuk pelaksanaan puncak Piodalan besok pagi. "Hewan korban sedang kami siapkan,” kata Made Jahur, panitia Piodalan, kemarin.
Ada banyak jenis hewan yang disiapkan. Di antaranya dua ekor kerbau, 50 ekor kambing dan ratusan itik. "Hewan-hewan ini akan diupacarai di pura," kata Made.
Usai upacara, hewan-hewan itu nantinya akan disembelih. Daging hewan itu akan dijadikan sesaji untuk puncak perayaan Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung.
Selain itu, panitia juga terlihat sibuk menyiapkan jajanan sesaji. Khusus untuk jajanan ini, persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Kemarin hanya finishing dan mengecek persiapan akhir saja.
Jajan atau kue yang biasa disebut dengan jajan sarat itu dibuat oleh tukang jajan yang khusus didatangkan dari Bali. Jajan itu juga memiliki makna. Di antaranya jajanan melambangkan keharmonisan manusia, satwa dan alam.
Serangkaian persiapan lain juga sudah dilakukan. Seperti pengambilan air suci di Gunung Semeru. Air itu nantinya digunakan untuk acara Piodalan.
Warga Hindu dari berbagai penjuru juga terlihat terus membanjiri Senduro. Mereka ada yang membawa kendaraan sendiri ada pula yang datang berombongan dengan bus Pariwisata. Tak sedikit dari mereka yang menginap di rumah-rumah warga.
Sementara itu, upacara Piodalan itu juga membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar. Tak hanya rumah-rumahnya yang disewa untuk menginap, banyak warga yang menjadi penjual dadakan. "Saya setiap ada Piodalan jualan," ungkap Sukri, pedagang asesoris.
Selain Sukri, banyak warga yang membuka stand. Mereka berjualan berbagai macam barang. Mulai baju, sandal, asesoris sampai kebutuhan-kebutuhan upacara. Tidak hanya itu. Banyak warga yang mendirikan warung-warung makan serta kopi. "Lumayan buat nambah-nambah,” kata Hamid, penjual makanan.
0 Response to "Perayaan Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung Serasa di Bali"
Posting Komentar